Senin, 28 Desember 2015

Merantau

Pada dasarnya merantau adalah  perginya seseorang dari tempat asal dimana ia ia tumbuh besar ke wilayah lain untuk menjalani kehidupan atau mencari pengalaman.

Hal inilah yang banyak dilakukan warga Pacitan. banyak sekali warga pacitan yang pergi merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Malang hingga Kalimantan dan Irian Jaya. hal ini dikarenakan sedikitnya lapangan kerja yang ada di Kota Pacitan. Bagai mana tidak susah, dengan kontruksi tanah yang berbukit-bukit, bebatuan dan sedikit lahan yang datar membuat masarakat sekitar sulit mencarai nafkah. hingga sekarang Merantau adalah tujian anak muda Pacitan. Hanya sedikit dari mereka yang ahirnya kembali ke Kota Pacitan.

Efek dari banyaknya orang yang merantau ini sangatlah besar, yang paling sederhana sekali yang saya lihat sendiri adalah sedikitnya jumlah kaum usia Produktif kerja yaitu uisa 18-45 tahun. Hal ini sangat jelas terasa saat saya dan anda memasuki kawasan terpencil dari kota pacitan. kebanyakan yang tinggal di sana adalah kakek nenek beserta anak yang dititipkan kepada kakek neneknya karena kedua orang tuanya merantau. 
Sebenarnya yang paling saya risaukan saat bergabung dengan mereka adalah saya merasa terkucilkan. bagai mana tidak risau? usia mereka jauh lebih dewasa dari pada saya, cara pandang mereka juga berbeda dan saya merasa jadi orang termuda tetapi tidak paling muda dan jumlah orang seusia saya hanya saya saja. hal ini sering saya alamai saat saya masuk ke kawasan agak terpelosok. paling yang seuia saya bisa dihitung dengan jari.

efek dari banyaknya perantau bukan itu saja, saat libur hari Raya Idul Fitri atau hari Raya Natal pacitan akan di banjiri dengan ribuan kemewahan yang ada di kota besar. Puluhan mobil mewah berkeliaran dimana-mana. ribuan bahasa indonesa kental dengan logat Betawi, Madura hingga Medan pun banyak dimana-mana. Puluhan tempat wisata yang biasanya sepi pengunjung menjadi sangat macet total. Dan yang jelas uang akan berseliweran kemana-mana. Saat hal itu terjadi kota Pacitan Seperti berubah menjadi Ibu Kota Jakarta. Sungguh, coba saja.

sangat unik sebenarnya. banyak hal yang terjadi di pacitan yang bisa saya rasakan. akan saya ceritakan lain waktu. sekian dulu. 

Rabu, 11 November 2015

PACITAN

Apa yang kalian pikirkan tentang Kota Pacitan? Atau anda malah baru mendengarnya?
Pada dasarnya saya sendiri baru 7 bulan di tempatkan di kota ini, tapi di sini saya menemukan yang namnya kedamaian. Maka dari itu di sini saya ingin menuliskan semua yang saya ketahui dari Kota Pacitan ini, itung itung mengisi waktu luang.

Dari yang pernah saya baca kota pacitan mendapat julukan kota 1001 satu goa, tapi hingga sekarang hanya 3 Goa yang baru saya ketahui sebelihnya saya tidak tahu. apa 3 goa dalam satu kota itu termasuk banyak? saya juga tidak tahu.

Lalu beberapa tahun ini anda yang penggemar batu Akik pasti mengenal kota ini. iya kota ini baru saja mendapatkan kota salah satu penghasil batu Akik di Indonesia. ya maklum di sini batu-bantunya seperti bermunculan dari dalam bumi dan di sana saya menemukan keindahan luar biasa dari yang namnya batu Alam.

Selain itu anda pasti mengenal mantan presiden SBY atau lengkapnya Bapak Susilo Bambang Yudoyono.bapak SBy memang berasal dai Kota Pacitan, jika anda sudah sampai di Kota Pacitan anda bisa menemukan rumah Bapak SBy dengan mudah karena berada persis di pingir jalan.

Menurut saya Bapak SBY dan keluarganyalah yang mengenalkan kita akan Kota Pacitan yang di selimuti gunung-gunung dan pantai-pantai ini. Melalui Jejring sosial Ibu Ani Yudhoyono mengenalkan wisata-wisata yang ada di pacitan ke penjuru nusantra hingga ke manca negara. Mungkin tanpa mereka kota Pacitan masih menjadi kota terpencil. Maaf jika saya menyebutnya kota terpencil, tapi lihat saja dahulu.

Kota Pacitan sendiri berada  di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan daerah Istimewa Jogyakarta. Kota pacitan berada di pojok Propinsi Jawa Timur yang satu satunya kota di Jawa Timur yang berbatasan dengan Kota Jogjakarta (paling mendekati). 
seperti ini petanya 


Dilihat dari batas-batas wilanyahnya Kabupaten Pacitan ini berbatsan langsung dengan Kabupaten Trenggalek (Sebelah timur), Samudera Indonesia (Sebelah Selatan), Kabupaten Wonogiri (Sebelah Barat) dan Kabupaten Ponorogo (Sebelah Utara). Kalian bisa masuk Kota Pacitan dari arah manapun selain dari selatan yang langsung menghadap Samudra Indonesia. Bagi anda yang ingin masuk Kota pacitan ini mohon hati-hati karena lewat jalur manapun anda, semua jalan menuju Kota Pacitan berbelok-belok dan naik turun pergunungan. Jika anda masuk dari kota Ponorogo dimohon lebih berhati-hati lagi karena di daerah ini jika musim hujan sering terjadi Longsong yang bisa menutupi jalan. Jika anda masuk dari Kota Wonogiri anda juga akan melalui Tnjakan Sedeng yang sangat tajam tanjakannya dan tajam tikunggannya secara bersamaan. 

Mungkin dari sini anda paham maksut saya kota terpencil itu. Karena Kota Pacitan cukup lumayan susah untuk di lalui. Sebelum Pak SBY menjabat sebagai Presiden Indonesia jalan menuju kota ini cukup sulit di lalui. jalnnya sempit dan sangat buruk. hingga Pak SBY menjabat menjadi Pesiden Indonesia ke 6 barulah jalan jalan di kota pacitan menjadi di perluas.

Tapi tenang walupun jalannya penuh liku-liku tapi selama anda di perjalanan akan disuguhi pemandangan yang luar biasa. Mulai suangai yang penuh bebatuan dan tebing batu (dari Ponorogo), Gunung yang berbatu-batu (dari Wonogiri, Jogja dan Trenggalek), hingga hutan dan Pantai-pantai yang sangat indah.

untuk sementara itu dulu infonya, lanjut besok lagi. pasti nanti akan saya tulis keindahan jlan-jlan itu, kalau saya tulis tanpa ada foto pasti anda tidak puas dan tidak percaya. maka dari itu sekian dulu tulisan saya.

"selamat datang di kota pacitan"